Mengisi BBM di SPBU kadang bisa jadi aktivitas menyebalkan. Misalnya, ketika harga minyak naik, sementara kita nggak bisa lari dari tanggung jawab mengisi tangki. Mengisi BBM sama sekali bukan kegiatan yang bisa ditoleransi apalagi diajak diskusi.
Lebih
menyebalkan lagi ketika mendapati situasi mengenaskan: bensin sekarat tepat
saat hendak berangkat kerja/sekolah, waktu mepet, mampir SPBU, lalu… antreannya
mengular. Meletus sudah emosi. Menggerutu kenapa tak berangkat lebih awal atau
membeli bensin eceran. Terus cari lagi pom bensin lain eh penuh juga, nggak
bawa duit cash lebih dan dikantong Cuma ada 7000rb.
Situasi
lain yang ibarat sudah jatuh tertimpa tangga adalah saat pulang kerja atau
sekolah, panas lagi terik-teriknya, peluh bercucuran, cacing perut
menjerit-jerit, bensin motor habis, pas mau beli ternyata antreannya panjang,
ditambah ada orang-orang tengil yang sifatnya rada sengklek tepat
di depan antrean kita. Rasanya gue pengen kentut di depan muka nya biar mereka
bisa merasakan aroma belerang bercampur mengkudu busuk.
Dalam
kasus antre bensin khusus motor, terutama di jalur Premium dan Pertalite, ada
bermacam-macam drama yang bisa Anda saksikan dan bikin
mangkel kombo dengan geram. Berikut daftar fenomena orang-orang tengil nan dungu yang biasa kita jumpai saat antre minyak
di SPBU. Berikut yang di lansir dari mojok.co.
1. Orang yang Masih Duduk-Duduk Bae Pas Dapat
Giliran
Di SPBU, biasa ditemukan orang yang masih saja duduk santai di jok padahal antrean di depannya sisa satu biji. Nah, giliran tangkinya dicor minyak, barulah mereka turun dan memulai adegan yang sangat, sangat menggelikan. Mencabut kunci, membuka jok, terus buka tutup tangki, yang semuanya dilakukan dalam gerakan slow motion.
Di SPBU, biasa ditemukan orang yang masih saja duduk santai di jok padahal antrean di depannya sisa satu biji. Nah, giliran tangkinya dicor minyak, barulah mereka turun dan memulai adegan yang sangat, sangat menggelikan. Mencabut kunci, membuka jok, terus buka tutup tangki, yang semuanya dilakukan dalam gerakan slow motion.
Ditambah
lagi pas aksi nyabut kunci, tangannya ke-sontek setang lalu
kuncinya terpelanting jatuh. Setelah ambil kunci, lalu buka jok, terus buka
tutup tangki, malah tutup tangkinya karatan dan tak bisa dibuka dengan tangan
kosong. Sontak saja antrean paling belakang yang wajahnya dihantam terik
matahari siang komat-kamit memaki-maki.
Mbok
ya buka tangki segala macam itu dipersiapkan setidaknya 2-3 orang sebelum
antrean kita tiba. Ini kan dasar banget.
Pernah
sekali waktu isi bensin gue sama ade gue lagi boncengan, selesai isi bensin
dengan santainya ngitung kembalian plus masukin duit ke dompet ditambah
berbagai aktivitas tutup tangki dll,
Trus
ade gue yang dibonceng bilang,
"mbak majuan aja ngitung duitnya ditungguin
tuh sama yg belakang".
Lalu
dibales sama gue
"Ah biarin aja, selow aja negara api belum menyerang"..
2. Orang yang Belum Mempersiapkan Uang
Bagaimana
tidak emosi ketika melihat seseorang dengan gemulai berkata, “Lima belas ribu,
Pak,” dan kemudian diam-diam bae, melihat sekeliling atau sesekali memandangi
gerakan angka pada meteran pom bensin. Di balik kesantunannya, ada kekonyolan
yang amat tengil. Sebab, setelah semua prosesi pengisian bensin selesai sampai
tahap menutup tangki bensin dengan sekali putaran, orang itu baru mulai membuka
tas (tas dengan kunci yang jelimet) dan merogoh dompet. Di dalam dompet, ia
membuka lagi ritsleting tempat uangnya bersemayam.
Bayangkan, berapa waktu terbuang percuma. Seharusnya antrean
paling buntut hanya menahan panas matahari selama lima menit, tapi sebab
kekonyolan orang jenis ini, mereka kudu mengantre lima belas menit! Peluh
mengalir di sekujur tubuh, darah panas dingin menyatu di kepala. Apalagi
kemudian orang itu menyerahkan uang lalu pergi dengan elok nan goblok tanpa
menunjukkan gestur merasa bersalah.
Seharusnya
waktu mengantre (bahkan waktu dari rumah), uang sudah disiapkan di posisi yang
mudah dijangkau, semisal di saku celana/jaket. Lebih bagus lagi jika uang yang
digunakan pas.
Mempersiapkan
uang sebelum antrean juga berguna untuk memastikan bahwa dompet tidak
ketinggalan. Sebab, tidak jarang ada penampakan wajah merah menyala di SPBU
sebab kelupaan membawa uang. Apalagi minyak sudah telanjur masuk tangki. Mau
gimana? Disedot lagi?
3. Orang
yang Menyalakan Motor di Tempat Pengisian
Menstarter
motor bukanlah perkara sulit dan pelik, pun tidak membutuhkan waktu berjam-jam.
Saking remehnya kegiatan ini sampai-sampai seharusnya ia tak perlu menjadi
persoalan. Namun, tidak begitu saat situasi antre di SPBU sedang
panjang-panjangnya.
Di
situasi ini, peserta antrean biasanya akan selalu fokus pada orang yang sedang
mendapat giliran mengisi bensin. Segala sesuatunya pasti akan diamati tanpa
dilewatkan sepercik pun. Termasuk apa yang dilakukan setelah seseorang mengunci
tangki motornya lalu menutup jok.
Pada
manusia-manusia budiman, setelah transaksi selesai, mereka akan mendorong
motornya ke depan. Tentu saja tujuannya untuk mempercepat durasi antrean.
Namun, bagi yang tak punya rasa malu, mereka sekonyong-konyong saja naik jok,
pasang kunci, dan menyalakan motor di posisi sama.
Akan
masih tertahankan ketika starter tangan lancar. Lha kalau mati? Ya terpaksa
adegan mengengkol starter kaki motor terpampang di depan mata. Mending juga
sekali engkol mesin langsung menyala, kalau sampai belasan kali? Bisa-bisa
peluh orang-orang lain yang masih mengantre berubah menjadi darah.
Hikmahnya,
kebijaksanaan tidak hanya diperlukan dalam situasi dan kondisi yang sifatnya
besar. Kebijaksanaan juga penting dalam hal-hal kecil, termasuk saat menyalakan
motor di SPBU.
Emang susah banget apa kalau motornya dimajuin dulu!!!!
4. Orang
yang Belanja di Saat Tidak Tepat
Di
SPBU, tujuan utama kita pastilah membeli BBM,
bukan cilok, asinan, apalagi baju dan buku. Nah, bagaimana jika di SPBU ada
pedagang asongan yang duduk berjualan tepat di samping petugas pengisian?
Di
beberapa SPBU, kerap ada pedagang asongan duduk berjualan minuman atau makanan
ringan. Tak jarang pedagang itu adalah orang-orang yang sudah tua dan renta.
Namanya manusia, lumrah kalau kita tak sampai hati melihat hal tersebut dan
kemudian membeli beberapa barang.
Namun,
jika orang itu berbelanja dari atas jok motor dan motornya menghalangi antrean,
macam mana? Bukankah niat baiknya malah tak mendapat sambutan baik dari para
pengantre? Padahal petugas sudah meminta untuk maju, tapi dengan cueknya ia
cuma melempar pandang tak menggubris.
Kalau
menemukan yang beginian, ingin sekali saya ambil motornya dan mendorong sedikit
ke depan agar tak mengganggu jalannya antrean. Hal seperti ini harusnya bisa
diminimalisir dengan cara memarkirkan terlebih dahulu motor pada tempat yang
tidak mengganggu. Pastinya tindakan ini sangatlah terpuji dan empatinya pada
pedagang asongan akan menjadi adegan yang indah.
5. Orang
yang Main Hape
Di
setiap SPBU sudah ada papan aturan berisi larangan penggunaan beberapa barang.
Mulai dari larangan menyalakan api, merokok, memotret, dan menggunakan hape.
Larangan yang pertama jelas-jelas akan menimbulkan bencana yang luar biasa jika
dilanggar dan dipatuhi betul oleh pelanggan karena akibatnya mengerikan. Tapi,
larangan penggunaan hape, yang sebenarnya punya potensi bahaya seperti
pemakaian korek api, belum banyak dipahami. Mungkin karena dianggap cuma mitos
kali ya?
Itulah
lima jenis orang goblok yang senantiasa menguji kesabaran kita saat antre di
SPBU. Yang cukup bersabar akan menegur halus ketika menemukannya. Yang
bertemperamen tinggi mungkin akan langsung memaki, dalam hati maupun diucapkan
dengan audio full.
Jika Anda termasuk yang perrnah dan sering melakukan hal-hal di atas, ingin
saya bisiki dengan mesra dengan kata-kata begini,
“Goblok
jangan di tempat umum….”
wkkwkwk tapi gue juga termasuk sih salah satunya. kalau cerita kalian gimana?