Kehidupan Setelah Menikah Versi Gue

By ara - 7/15/2019



Cukup lama ya gue tidak menulis blog mungkin sekitar 1 tahun lebih.. Pasti pada kangen yaa sobat Miskuen Qu...

Singkat cerita kali ini..

ngapain liat-liat luuu



Gue Pernah lihat status facebook yang kurang lebih tulisan nya seperti ini "Ngapain Nikah muda, emangnya kalian gak punya cita-cita yah?" Nggak usah lihat status orang, gue saja dulu banyak disindir-sindir teman satu kantor. 

"Masih muda kan loe, ngapain loe nikah. Nikmati dulu aja hidup, seneng-seneng dulu loe".

bahkan sampai ada yang bilang "Sebelum nikah mendingan lu tester dulu dahhhh tuh calon loe, enak nggakk.. kalau nggak enak yaa loe bisa coba lagi yang lain"... 


Gue rasa kenapa harus nyinyir sih sama nikah muda

Gue juga punya cita-cita tapi kehendak Allah lah yang terjadi.


Baik lah , memang tidak semua berfikiran seperti gue ,sebagian mengatakan tidak mau nikah muda karena beberapa alasan , contohnya belum mapan, kuliah belum selesai, punya karir dulu dan lain-lain bisa dipahami soal itu. Karena hidup itu pilihan dan hidup itu juga karena takdir. Kenapa gue sebut demikian ? Sebenarnya, menurut gue alasan hanya sebuah alasan yang sebenarnya jodoh nya belum nyampe, yang namanya jodoh itu sudah ditentukan dengan siapa, kapan nikah nya mau itu belum lulus kuliah atau sebelum sekolah SD.


Sebenarnya menikah itu bukan hanya keinginan diri kita sendiri, juga dorongan dari keluarga besar yang tidak ingin anggota keluarga nya terjerumus pergaulan yang nanti nya akan mencoreng nama keluarga. Juga bukan hanya keinginan kita sebagai perempuan yang merasa perlu kepastian. Tapi juga harus kesepakatan pihak laki-laki yang nantinya jadi imam untuk kita dan anak kita. Jadi, pernikahan itu tidak bisa terjadi jika hanya satu pihak yang menginginkan, dan tentu juga karena Ijin Allah SWT.


Pada saat itu gue masih kuliah semester akhir dan saat itu gue juga punya kerjaan yang so,so.. lahh.. Gue menikah dengan alumni kampus gue juga ternyata.. Tapi waktu itu gue baru masuk kuliah biasa di singkat MABA (mahasiswa baru) dan suami gue sudah lulus rupanya. Dan gue bertemu dengan dia di atas Puncak Gunung Merbabu.. Okeee cerita nya akan gue buat setelah ini.


Gue menikah di usia  25 tahun, gue kelahiran tahun 1993 dan suami gue kelahiran 1989 jarak umur kita kurang lebih 4 tahun, saat itu hubungan kami mulai dekat di tahun 2015 hanya membutuhkan waktu 1 tahun PEDEKATE dengan ketidak pastian dan bahkan 2 tahun berpacaran sambil menabung untuk  tahap selanjutnya yaitu menikah, sangat singkat bukan? HAHHAHAH jelas Enggak singkat sih, bukan kaya yang taaruff gituu dehhh.... Iyaa itu lah jodoh. pada awalnya kami memutuskan untuk menyembunyikan hubungan kami, karena kami rasa sangat tidak baik untuk di ubar-ubar dalam suatu hubungan. Pahit nya sangat banyak yang memandang gue cari kesempatan.




Gue salah satunya, pada saat itu gue dan suami tidak menyangka sama sekali. Karena hubungan kami yaa biasa saja awalnya. Dipertemukan di Puncak Gunung Merbabu. Bayanginnnnn PUNCAK MERBABUUUUUUU...




Gue katakan iya, konflik bathin pada setiap orang yang akan mengambil keputusan apalagi keputusan untuk menikah terutama nikah muda yang artinya kita memilih pendamping seumur hidup, yang artinya kita tidak bebas lagi dalam bergaul dengan lawan jenis maupun sesama perempuan, merasa belum bisa membanggakan orang tua. karir belum mapan, belum lagi mantan yang dulu pergi berdatangan kembali dengan modus menyesal, itu semakin membuat galau dan membuat goyah iman, tapi percaya lah itu hanya ujian. Gue sering mendengar curhat teman-teman yang mau menikah tentang mantan yang dulu tiba-tiba datang lagi.


GUE MENEPIS KONFLIK BATHIN ITU DENGAN SHALAT MALAM DAN SHALAT ISTIKHARAH , GUE SARANKAN UNTUK YANG PUNYA RENCANA NIKAH UNTUK MENGAMALKAN SHALAT ISTIKHARAH, KARENA IBARAT SEBUAH PINTU ORANG HANYA BISA MENGETUK PINTU TERSEBUT TETAPI DIRI KITA SENDIRI YANG PUNYA KEINGINAN MEMBUKA PINTU TERSEBUT. GUE TIPE ORANG YANG TIDAK SENANG CURHAT DENGAN TEMAN. GUE LEBIH MEMILIH CURHAT DENGAN TUHAN, KARENA TEMAN HANYA BISA MEMBANTU MENDENGAR SEDANGKAN TUHAN ITU KUN FAYAKUN (BUKAN KUN FAYAKUN HATAP DUA BIDANG HAKUN KADA HAKUN TATAP KU HADANG )


Berserah diri kepada Allah itu sudah cara yang ampuh untuk mengatasi konflik bathin, Allah akan membatu kita dengan cara nya, jika benar dia jodoh kita Allah akan semakin memantapkan hati kita. Lancar segala urusan menuju pernikahan , entah tambahan dana untuk menikah. Karena, percaya tidak percaya suami gue yang merasakan. Pada saat itu tiba-tiba aja hasil panen melimpah (mertua gue seorang pensiunan PNS yang mengisi waktu dengan bertani) dana bertani beliau suami gue yang nanggung dari upah dan keperluan lainnya. Pada tahun itu, Alhamdulillah kalau sudah jodoh ada saja jalannya.


Gile yeee gue bijakkk banget habis nikah. wkwkwkkwkw..

Kalau hati kita sudah yakin maka siapa pun tidak bisa menggangu gugat keputusan kita.


Menikah bukan hanya urusan akad dan resepsi saja. Bukan pula keindahan dan kemewahan menjadi raja dan ratu sehari. Apalagi urusan lama tidaknya waktu untuk pacaran. Menikah itu urusan yang kompleks dan rumit. Susah dan membebani. Mayoritas pasti meyakini hal itu.




Setelah menikah Asik nya itu, kalau mau ke kantor kita ya bareng-bareng berangkat nya. Masakin makanan buat suami tercinta. Tidur bareng lahhh.. begituaannn jelass lahhhhh… secaraaa udah halal yaaa boooo..


Mengomentariii pakaian yang ia kenakan agar tidak terlihat jelek didepan orang.  

Suami sempat bertanya “udahhh sihh ngapainn kamu repot2 milihin baju buat aku biarin ajaa sihh”.

Terus gue bilang “biar kamu terlihat ganteng di depan orang lah. Masa udah nikah masih aja BUSUK.. dikiran orang nanti istri nya nggak perhatian.”

“yauuudahh terserah kamuuu aja deh sayang”.


Tapi… Tapiii…


Katanya, setelah menikah itu hidupmu akan indah karena (akhirnya) kamu bersama pasangan sejatimu. Tapi Loe harus sadar, bahwa pernikahan itu gak cuma yang indah-indah saja. Ada kekurangan di sana-sini yang perlu Loe "tambal" bersama pasangan.


Contohnya nihhh..

Gue masih tinggal di RUMAH MERTUA lhoooo.. kenyataannya tinggal bareng mertua itu sedep-sedep nampolll lahhhhh… Banyak suka duka nya. Tapi alhamdulilah mertua gue tidak pernah menuntu banyak ingin itu dan lain-lain. Hanya awal-awal pernikahan saja ketika gue mulai masuk ke rumah mertua. Rasa cemburu dari Ibu mertua sangat tinggi kepada gue. Ya wajar sihhh.. anak laki satu-satu nya di ambil sama wanita yang akan di jaga selama hidup nya.


Belum lagi awal menikah itu gue meninggalkan keluarga. Nyokap yang biasa masakin masakain pagi buat berangkat kantor sekarang nggak ada lagi, Bokap yang selalu menunggu gue pulang malam. Dan masih banyak lagi sih penyesuaian awal-awal ketika menikahh.. Yaaa hampirr 1 bulan kadang melowww kangen emakk sama babee.. tapi lama-lama udah terbiasa sihhh..


Jadi menikah itu bukan tentang hal yang enak-enak aja ya brooo..



Sangat sulit dipercaya jika dalam sebuah pernikahan tidak mengalami yang namanya pertengkaran, justru karena kita belum terlalu kenal karakter pasangan kami atau mungkin belum terbiasa. Tiba-tiba kaget dengan perubahan sikap yang dulu sewaktu pacaran tidak muncul sekarang malah muncul, apalagi untuk gue usia muda pemikiran masih labil. berbeda dengan suami gue yang sudah lebih dulu kepala 3. hahahah


Pertengkaran karena cemburu juga kerap terjadi di awal menikah, tapi kami bertengkar tidak pernah berhari-hari . paling lama satu hari penuh. Kunci utama,dingin kan kepala, renungi dan selesaikan setiap masalah bukan dengan menghindari masalah apalagi pulang kerumah orang tua. Gue paling anti deh kalau bertengkar, kabur ke orang tua atau cerita ke mertua.


Yaaaa habis bertengkar sih biasanya bermesraan lagi. Kadang EGO gue yang masih tinggi bahkan kadang gue suka ngebantah perintah suami. Padahal kalau sudah menjadi suami istri harus nurut apa kata suami. Ya maklumin aja lah yaaa. Kita berdua sama sama baru belajar gimana rasanya menjalani hidup berumah tangga.




Sempat berfikir punya anak di tahun kedua pernikahan saja, biar bisa berpacaran, traveling bareng dannn banyak melakukan hal lain seperti menabung untuk membeli rumah dulu baru program hamil. Tapi ALLAH kasih jalan lain ke gue.

Ternyata setelah honeymoon gue langsung top cerrrrrrrrrrrr.. dan HAMILLL.. gilaaaa sih iniii. Mental dan jiwa gue tergoncang yaa.. Gimana enggak terguncang. Gue baru nikah Cuma jarak 2minggu langsung gue isiiii mennnnn.. banyak orang diluar sana pada bilang gue hamil di luar nikah. Padahal kenyataan gue dan suami bener-bener pada masa suburnya. Jadi yasudah dehh.

Tapi balik lagi sih Anak itu rezeki Allah, berarti Allah udah yakin kalau kita pantas untuk menerima mandate dititpkan anak. Padahal kenyataanya belum. Wkwkwkwkw
Banyak juga di luar sana yang pengen punya anak tapi belum di kasih kasih yaaaaaaaa kannnn…

Menikah memang tidak seindah duduk dipelaminan dengan memakai gaun penganten, tapi kita harus menyiapkan mental untuk kehidupan setelah menikah banyak orang yang dikatakan telat menikah, ada juga yang selalu menolak karena alasan belum masuk kriteria,apakah yang seperti itu juga dikatakan takdir ?

Wallahualam. Niat baik sebaik nya di terima. perbanyak Istighfar untuk yang sedang menanti seorang pasangan hidup. Karena istighfar juga salah satu jalan, tetap mengisi waktu selama penantian dengan kegiatan yang positif. Tetap sabar dan selalu berdoa.





  • Share:

You Might Also Like

1 komentar

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.com

    BalasHapus