Lima Jenis Orang GOBLOK Yang Bisa Loe Temui Saat Antre di SPBU

By ara - 4/10/2018



Mengisi BBM di SPBU kadang bisa jadi aktivitas menyebalkan. Misalnya, ketika harga minyak naik, sementara kita nggak bisa lari dari tanggung jawab mengisi tangki. Mengisi BBM sama sekali bukan kegiatan yang bisa ditoleransi apalagi diajak diskusi.

Lebih menyebalkan lagi ketika mendapati situasi mengenaskan: bensin sekarat tepat saat hendak berangkat kerja/sekolah, waktu mepet, mampir SPBU, lalu… antreannya mengular. Meletus sudah emosi. Menggerutu kenapa tak berangkat lebih awal atau membeli bensin eceran. Terus cari lagi pom bensin lain eh penuh juga, nggak bawa duit cash lebih dan dikantong Cuma ada 7000rb.

Situasi lain yang ibarat sudah jatuh tertimpa tangga adalah saat pulang kerja atau sekolah, panas lagi terik-teriknya, peluh bercucuran, cacing perut menjerit-jerit, bensin motor habis, pas mau beli ternyata antreannya panjang, ditambah ada orang-orang tengil yang sifatnya rada sengklek tepat di depan antrean kita. Rasanya gue pengen kentut di depan muka nya biar mereka bisa merasakan aroma belerang bercampur mengkudu busuk.

Dalam kasus antre bensin khusus motor, terutama di jalur Premium dan Pertalite, ada bermacam-macam drama yang bisa Anda saksikan dan bikin mangkel kombo dengan geram. Berikut daftar fenomena orang-orang tengil nan dungu yang biasa kita jumpai saat antre minyak di SPBU. Berikut yang di lansir dari mojok.co.

1. Orang yang Masih Duduk-Duduk Bae Pas Dapat Giliran

Di SPBU, biasa ditemukan orang yang masih saja duduk santai di jok padahal antrean di depannya sisa satu biji. Nah, giliran tangkinya dicor minyak, barulah mereka turun dan memulai adegan yang sangat, sangat menggelikan. Mencabut kunci, membuka jok, terus buka tutup tangki, yang semuanya dilakukan dalam gerakan slow motion.

Ditambah lagi pas aksi nyabut kunci, tangannya ke-sontek setang lalu kuncinya terpelanting jatuh. Setelah ambil kunci, lalu buka jok, terus buka tutup tangki, malah tutup tangkinya karatan dan tak bisa dibuka dengan tangan kosong. Sontak saja antrean paling belakang yang wajahnya dihantam terik matahari siang komat-kamit memaki-maki.
Mbok ya buka tangki segala macam itu dipersiapkan setidaknya 2-3 orang sebelum antrean kita tiba. Ini kan dasar banget.

Pernah sekali waktu isi bensin gue sama ade gue lagi boncengan, selesai isi bensin dengan santainya ngitung kembalian plus masukin duit ke dompet ditambah berbagai aktivitas tutup tangki dll,

Trus ade gue yang dibonceng bilang,
"mbak majuan aja ngitung duitnya ditungguin tuh sama yg belakang".
Lalu dibales sama gue 
"Ah biarin aja, selow aja negara api belum menyerang"..

2. Orang yang Belum Mempersiapkan Uang

Bagaimana tidak emosi ketika melihat seseorang dengan gemulai berkata, “Lima belas ribu, Pak,” dan kemudian diam-diam bae, melihat sekeliling atau sesekali memandangi gerakan angka pada meteran pom bensin. Di balik kesantunannya, ada kekonyolan yang amat tengil. Sebab, setelah semua prosesi pengisian bensin selesai sampai tahap menutup tangki bensin dengan sekali putaran, orang itu baru mulai membuka tas (tas dengan kunci yang jelimet) dan merogoh dompet. Di dalam dompet, ia membuka lagi ritsleting tempat uangnya bersemayam.

Bayangkan, berapa waktu terbuang percuma. Seharusnya antrean paling buntut hanya menahan panas matahari selama lima menit, tapi sebab kekonyolan orang jenis ini, mereka kudu mengantre lima belas menit! Peluh mengalir di sekujur tubuh, darah panas dingin menyatu di kepala. Apalagi kemudian orang itu menyerahkan uang lalu pergi dengan elok nan goblok tanpa menunjukkan gestur merasa bersalah.

Seharusnya waktu mengantre (bahkan waktu dari rumah), uang sudah disiapkan di posisi yang mudah dijangkau, semisal di saku celana/jaket. Lebih bagus lagi jika uang yang digunakan pas.

Mempersiapkan uang sebelum antrean juga berguna untuk memastikan bahwa dompet tidak ketinggalan. Sebab, tidak jarang ada penampakan wajah merah menyala di SPBU sebab kelupaan membawa uang. Apalagi minyak sudah telanjur masuk tangki. Mau gimana? Disedot lagi?

3. Orang yang Menyalakan Motor di Tempat Pengisian

Menstarter motor bukanlah perkara sulit dan pelik, pun tidak membutuhkan waktu berjam-jam. Saking remehnya kegiatan ini sampai-sampai seharusnya ia tak perlu menjadi persoalan. Namun, tidak begitu saat situasi antre di SPBU sedang panjang-panjangnya.
Di situasi ini, peserta antrean biasanya akan selalu fokus pada orang yang sedang mendapat giliran mengisi bensin. Segala sesuatunya pasti akan diamati tanpa dilewatkan sepercik pun. Termasuk apa yang dilakukan setelah seseorang mengunci tangki motornya lalu menutup jok.

Pada manusia-manusia budiman, setelah transaksi selesai, mereka akan mendorong motornya ke depan. Tentu saja tujuannya untuk mempercepat durasi antrean. Namun, bagi yang tak punya rasa malu, mereka sekonyong-konyong saja naik jok, pasang kunci, dan menyalakan motor di posisi sama.

Akan masih tertahankan ketika starter tangan lancar. Lha kalau mati? Ya terpaksa adegan mengengkol starter kaki motor terpampang di depan mata. Mending juga sekali engkol mesin langsung menyala, kalau sampai belasan kali? Bisa-bisa peluh orang-orang lain yang masih mengantre berubah menjadi darah.

Hikmahnya, kebijaksanaan tidak hanya diperlukan dalam situasi dan kondisi yang sifatnya besar. Kebijaksanaan juga penting dalam hal-hal kecil, termasuk saat menyalakan motor di SPBU.
Emang susah banget apa kalau motornya dimajuin dulu!!!!

4. Orang yang Belanja di Saat Tidak Tepat

Di SPBU, tujuan utama kita pastilah membeli BBM, bukan cilok, asinan, apalagi baju dan buku. Nah, bagaimana jika di SPBU ada pedagang asongan yang duduk berjualan tepat di samping petugas pengisian?

Di beberapa SPBU, kerap ada pedagang asongan duduk berjualan minuman atau makanan ringan. Tak jarang pedagang itu adalah orang-orang yang sudah tua dan renta. Namanya manusia, lumrah kalau kita tak sampai hati melihat hal tersebut dan kemudian membeli beberapa barang.

Namun, jika orang itu berbelanja dari atas jok motor dan motornya menghalangi antrean, macam mana? Bukankah niat baiknya malah tak mendapat sambutan baik dari para pengantre? Padahal petugas sudah meminta untuk maju, tapi dengan cueknya ia cuma melempar pandang tak menggubris.

Kalau menemukan yang beginian, ingin sekali saya ambil motornya dan mendorong sedikit ke depan agar tak mengganggu jalannya antrean. Hal seperti ini harusnya bisa diminimalisir dengan cara memarkirkan terlebih dahulu motor pada tempat yang tidak mengganggu. Pastinya tindakan ini sangatlah terpuji dan empatinya pada pedagang asongan akan menjadi adegan yang indah.

5. Orang yang Main Hape

Di setiap SPBU sudah ada papan aturan berisi larangan penggunaan beberapa barang. Mulai dari larangan menyalakan api, merokok, memotret, dan menggunakan hape. Larangan yang pertama jelas-jelas akan menimbulkan bencana yang luar biasa jika dilanggar dan dipatuhi betul oleh pelanggan karena akibatnya mengerikan. Tapi, larangan penggunaan hape, yang sebenarnya punya potensi bahaya seperti pemakaian korek api, belum banyak dipahami. Mungkin karena dianggap cuma mitos kali ya?

Itulah lima jenis orang goblok yang senantiasa menguji kesabaran kita saat antre di SPBU. Yang cukup bersabar akan menegur halus ketika menemukannya. Yang bertemperamen tinggi mungkin akan langsung memaki, dalam hati maupun diucapkan dengan audio full. Jika Anda termasuk yang perrnah dan sering melakukan hal-hal di atas, ingin saya bisiki dengan mesra dengan kata-kata begini,

“Goblok jangan di tempat umum….”
wkkwkwk tapi gue juga termasuk sih salah satunya. kalau cerita kalian gimana?


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar