Hello December! |
Sudah bulan Desember
Rindu rumput-rumput dibasahi
Lalu kita mencium aroma yang telah kita impikan
Awan-awan gemuruh
Bunyi-bunyi rimbun
Mencoba mencari riuh
Jika memang langit telah menangis
Lalu di mana kau yang selalu siap menina bobokannya?
Mungkin aku harus mencari lagi
Di antara batang pohon kurus lembab
Sudah bulan November
Tapi hatiku masih saja kering
Padahal di luar jendela hujan sedang turun
Kemana kau yang selalu gemuruh?
Bandung dengan hujannya yang ( hampir ) setiap hari melahirkan cerita ini. Mau tak mau membuat saya merenungkan hujan dari dua sisi, Hujan yang mendatangkan kebahagiaan bagi manusia yang mencintainya sepenuh hati, dan hujan yang mendatangkan kesedihan bagi manusia yang belum bisa melepaskan masa lalunya.
Menghitung tetes demi tetes yang tiada habisnya.
Sendirian...
Karena kau tak pernah ada.
Karena kau tak pernah sadar.
Karena kau selalu tiada.
Tahukah kau setiap hari aku menghitung hujan yang turun?
Menghitung tetes demi tetes, cintaku padamu yang mulai berhamburan
Berhamburan jatuh dan menghilang ditelan bumi
Jantungku ini berdetak untukmu. Kau dengar itu kekasih?
Setiap degupnya meneriakkan namamu.
Setiap detaknya memanggil-manggil dirimu.
Aku merindukanmu.
Dimanakah kau, kekasih?
Aku rindu menikmati helaan napas dan irama jantung yang berpadu.
Kau dan aku. Satu.
Mencintaimu itu sama seperti bernapas
Terjadi begitu saja, tak tertahankan
Bahkan sebelum aku menyadarinya
Aku sudah jatuh cinta padamu
Dan aku mau menunggu
Aku mau menunggu untukmu
Meskipun itu berarti : Selamanya
Jika cinta itu sama dengan hujan
Maka kaulah tetes air yang mengalir itu
Menerpa tubuhku, Membasahi hatiku
Membuatku mampu bermimpi,
Bahwa mungkin akan ada 'bahagia selamanya" untuk kau dan aku...
Apakah cinta sejati hanya bisa diartikan dengan debaran pasti?
Apakah cinta sejati bahkan pernah ada?
Jika hati terpaut melintas masa
Dan kata-kata takkan pernah cukup
untuk melepas ragu berpadu rindu
Hadirmu dalam genggam hangat jemari
Sesederhana itu aku mencinta
pun sesulit itu kau menjadi nyata
Aku dan kamu....
Memaafkan keraguan,
berdansa dengan kepercayaan.
Mengertikan kemelut hati yang tersesat,
tuk mencari tahu jalan pulang.
Memilih hidup yang hanya satu
Hanya satu, dan selalu begitu
Tak ada ragu
Selalu kembali kepadamu...
semua nyawa mengharap asa yang sama
saat dua hati mulai terbelenggu romansa
menjulang doa ke langit Tuhan
berucap syukur karna cinta
Andai engkau tahu betapa ku mencintaimu
Selalu menjadikanmu isi dalam doaku
Ku tahu tak mudah menjadi yang kau pinta
Ku pasrahkan hatiku, takdir kan menjawabnya
Jika aku bukan jalanmu
Ku berhenti mengharapkanmu
Jika aku memang tercipta untukmu
Ku kan memilikimu, jodoh pasti bertemu
[Afgan -Jodoh Pasti bertemu]
Hanya dengan menghitung hujan aku mengenangmu
Hanya dengan menghitung hujan aku mencintaimu
Tetesannya sebanyak apa yang bisa kucurahkan kepadamu
Cintaku yang terlalu dalam, semampuku, sekuatku, menghujanimu.
Kalau ada yang berani bertanya seberapa banyaknya cintaku...
Akan kusuruh dia menghitung tetesan hujan yang turun
mendung itu yang mengeruhkan hati, tak cukup gelap
hati masih sendu, dan pertanyaan itu masih kelam
tak bisa dekat dengan sempurna, tetapi bisa dekat dengan hatimu
sesederhana itu mimpiku tentangmu
dan kalaupun itu tidaklah mungkin
akan kutunggu sampai hari berakhir
atau sampai kita lahir lagi di waktu lain, saat mimpi yang tak mungkin, menjadi mungkin
Tak pernah kuduga, ternyata jalinan kisahku akan seberat itu
Ternyata sesuatu yang sempurna pada akhirnya bisa terasa melelahkan
Ternyata sesuatu yang kukira kuat, bisa menjadi rapuh dan terlalu lemah untuk bertahan
Pantaskah untuk diperjuangkan kisahku ini?
Jika ternyata kusadari, bahwa harga sebelah jiwa...
Begitu mahalnya...
...Itu untukku..itu bukan untukku...
Dia untukku...dia bukan untukku...
Kalimat-kalimatmu seindah hujan di pagi hari, sehalus ungkapan hati yang tak bertepi.
Dan hatiku hanyalah setetes embun sisa hujan di malam hari, menggayutkan mimpi bisu, menunggu matahari mengeringkannya.
Hanya.....Ragaku sendiri bukan raga yang sama, dan cintaku sendiri bukan cinta yang mudah.
Akankah aku bisa membuatmu bertahan.
Atau haruskah aku memendam perih lagi,
Menatap punggungmu yang berlalu dan kemudian pergi?
Kau dan aku lebih murni dari petikan sastra romantis,
meski kisah kita tak seindah cinta dalam sejarah.
Kita dan dua cangkir kopi,
lalu menghitung hujan sambil mendengarkan debaran sendiri
Dua cangkir kopi berteman hujan
Dua cangkir kopi lebih indah dari simfoni
Jadi tetaplah ada.
Kau dan aku, dan dua cangkir kopi.
Menghitung hujan dengan percaya, bahwa suatu hari kan menemukan bahagia
Kau aku dan mimpi untuk memeluk sang belahan jiwa.
Yang dengannya jantung ini berdebar lebih kencang
Kau dan aku. Kita selalu bersama.
Bangun sayang, lepaskan mimpimu
Ada aku di sini, di dunia nyata
Menunggu untuk mencintaimu.
Yang tertinggal hanyalah kau dan aku
Dalam senyum dan tatapan mata rindu
Bersenandung teriring debaran merdu
Melangkah maju dalam langkah-langkah terpadu.
Kau dan aku adalah sepotong cinta yang tiba tanpa rencana
Membawa harapan baru yang penuh dengan doa
Kau adalah segalanya.
Pelukan untukku dihari dingin hujan dan petir yang menyambar,
Pagi yang cerah tempatku membuka mata dalam pelukan dan malam yang indah tempatku menutup mata dalam buaian.
Belahan jiwaku yang selalu menemaniku melangkah di setiap goncangan kehidupan.
Satu-satunya manusia yang bisa mengucap dengan sempurna kalimat “Aku cinta padamu.”
Bukan dengan kata-kata, namun dengan tatapan memuja dan pelukan yang tak pernah lelah.
Kau adalah segalaku. Dan aku adalah segalamu..
Teruntuk yang tersayang dan pernah menoreh kisah, ..
Kau ingat saat kita saling tersenyum lalu berkenalan?
Kau ingat saat kita duduk di tepi senja?
Kau ingat saat kita termangu di rintik hujan?
Kau ingat saat kita saling menggegam tanggan seakan tidak mau melepas?
Kau ingat saat kita saling mengkhawatirkan?
Kau ingat saat kita dengan kejamnya dipisahkan jarak?
Kau ingat saat kita mencoba bertahan meski tiada tahu kapan lagi bisa saling menatap?
Kau ingat saat kita menginggat satu sama lain?
Kau ingat saat kita menjadi jarang berbincang?
Kau ingat saat kita semakin menghilang?
Hingga akhirnya aku memutuskan menjadi algojo yang memaksa untuk membunuh semua rasa ini.
Bukan jarak yang membuatku melepas, tapi kenyataan bahwa entah kapan kita bisa bertemu lagi.
Bukan jarak yang membuatku menyerah, tapi kenyataan bahwa akan sangat menyakitkan jika terjadi sesuatu yang buruk padamu dan aku tidak bisa berada di sampingmu.
Bukan jarak yang membuatku menghilang, tapi kenyataan bahwa aku tidak bisa meminjamkan pundak saat kau bersedih.
Setiap kali aku memejamkan mata, selalu terasa kau ada di sebalahku, dan setiap kali aku membuka mata, rasa sakit jauh darimu tidak dapat terlerakan. Hingga entah kapan aku harus bertahan? Hanya mampu mendoakanmu di setiap ibadahku. Hanya mampu mencintaimu tanpa bisa melakukan yang terbaik untukmu.
Ini sungguh menyiksa.
Mungkin lebih baik ini dibunuh seketika daripada memudar perlahan. Kelak kau akan mengerti mengapa aku memilih untuk mengikhlaskanmu pada seseorang yang sanggup berada disampingmu kapan pun kau membutuhkan pelukan. Jangan menangis, sayang, bukan itu yang ingin aku ingat dari akhir sebuah kisah indah. Kenanglah bagian terbaik dalam hidup kau dan aku ketika kita bisa saling berpegang tangan, saling merasakan cinta, dan saling tersernyum di hadapan satu sama lain karenanya.
Syukurilah Tuhan pernah mempertemukan kita, lalu melangkah lagi dengan segenap kekuatanmu. Lanjutkan hidupmu, berbahagialah. Maaf, aku tidak bisa menjadi seseorang yang lebih baik untukmu. Terimakasih perjalanannya, singkat namun menyenangkan.
Tertanda, perempuan di bulan November
Ini tentang kisah kehilangan. Ketika kau mendapati separuh hatimu kosong dan merapuh. Atas nama ketidakpercayaan, kita telah saling mengucapkan selamat tinggal.
Ketika tak ada lagi yang bisa kau percaya, ikuti kata hati. Begitu seharusnya, bukan?
Dan, hati ini membawaku kembali kepadamu. Tapi, kau tak lagi berada di tempat kita dahulu. Apakah kau telah menemukan separuh hati lain-- selain hatiku?
~~dan~~
Satu hal yang ingin kutanyakan kepadamu sejak lama,
bagaimana mungkin kita saling jatuh cinta, namun ditakdirkan untuk tidak bersama?
Aku dan kamu tidak bisa memaksa agar kebahagiaan berlangsung selama yang kita inginkan.
Jika waktunya telah usai dan perpisahan ini harus terjadi, apa yang bisa kita lakukan?
Masihkah ada waktu untuk kita bersama,?
JIka memang kamu harus pergi, berilah aku waktu sedikit lebih panjang untuk menikmati
saat-saat terakhir bersamamu. Meski tidak lama, hanya sebentar, seperti senja yang senantiasa
kamu lukis, atau seperti ciuman pertama kita yang ragu-ragu. Berilah aku waktu sedikit lebih panjang
untuk memelukmu, karena aku belum mengungkapkan seluruhnya yang ingin kukatakan kepadamu.
Ironis,. Kamu berkata “Aku sayang kamu” tepat pada saat kamu harus meninggalkanku.
Manusia itu makhluk fleksibel, yang pastinya punya potensi untuk berubah demi sesuatu yang lebih baik. Dan manusia memiliki ego yang berperan penting untuk mengubah fleksibelitas itu menjadi sebuah kekakuan.
Ya..., nggak ada yang bisa dirubah,.. yang ada hanya manusia yang nggak mau merubahnnya.
Justruuu di sinilah orang banyak salah persepsi. Mungkin banyak yang mengira, awal dari sebuah hubungan yang langgeng itu adalah pasangan yang mempunyai banyak sesamaan dalam hal karakter, minat, dan sebagainya.
Tapi... tahukah kalian?
Sebuah hubungan itu akan menjadi sangat membosankan karena tidak adanya perbedaan yang membuat hari-hari mereka jadi lebih variatif.
Bukan cinta itu indah karena ke-random-annya?~~
"Bila hidup memberimu dua pilihan yang sama-sama sulit untuk kamu pilih, satu-satunya hal yang harus kamu usahakan adalah membuat pilihan ketiga yang bisa kamu lakukan. Karena, apapun yang kamu lakukan asal sesuai dengan keinginanmu, itu lebih baik dari pada memilih dan menjalani hidup sebuah pilihan yang salah." :)
Hidup ini bagai skripsi... banyak bab dan revisi yang harus dilewati. Tapi akan selalu berakhir indah.. bagi mereka yang pantang menyerah..
Menghilangkan rutinitas ibu kota di tempat indah. Tidak ada lagi gedung-gedung tinggi menjulang asap polusi kendaran dan kebisingan. Namun apa yang mereka miliki disini adalah impian semua pecinta pantai.
Ya liburan panjang kemarin gua mengunjungi indahnya pantai suwuk di Selatan daerah Kebumen. Banyak orang yang kurang tahu keindahan pantai. Jangan salah pantai ini berada diantara tebing tebing yang menjulang.
Sampai jumpa di cerita selanjutnya..
ENJOY TRAVELING
Mhhh.. Gua sebagai penulis cerita dan gua dibantu temen-temen gua yang upay ini, loe pada tau gak producution house kita apa..?
Yap...
Sexy Lady Production |
Yuhuuuu,, walaahhh karena kita beranggota wanita makannya dinamakan sexy lady, sebenernya gua nggak terlalu mempermasalahkan nama production nya soalnya yang buat ini si kenia dan nia.
Gua juga ngebungkus video ini dengan aksi berantem-beranteman seperti pada game mortal kombat. Cuma namanya aja di ganti jadi modar, soalnya buatnya juga modal deadline. hahahahah..
Karakter gamennya yang ada di atas nih..
hahahaha,,, tapi yang di pake beberapa doang..
Pemainnya juga yang utama ada Ibnu, dan Aldy dia teman sekelas gua yang mau membantu gua untuk beberapa adegan yang sebenernya tidak boleh ditiru tanpa bimbingan orang tua.
Penasaran kan videonya seperti apa..?
Langsung liat aja nih gan !!!!
Small and white, clean and bright.
You look happy to meet me..
I remember singing that song when I was a child, tanpa pernah melihat langsung edelweiss yang asli. Teman gue pernah membawakan edelweiss usai perjalanannya naik gunung (ini jangan diikuti ya, karena sebenarnya tidak boleh mengambil apapun di gunung), tapi melihat edelweiss langsung belum pernah, hingga gue pergi ke Gunung Papandayan.
Rasa yang didapat itu sungguh luar biasa dan tidak terlupakan. Bagaimana tidak keindahan yang luar biasa mampu membuat gue ingin merasakan kembali sensasi mendaki gunung.
Jujur saja izin untuk mendaki gunung itu belum gua dapat dari orang tua. Yap.. Gunung Papandayan adalah gunung untuk pemula, awalnya gua sempet ragu untuk mendaki gunung ini karena basically skill trakking gua nggak punya. Tapi dengan modal nekat semuanya terlaksanakan dan alhamdulilah sampai dengan selamat dan kembali dengan selamat juga.
Digunung Papandayan gua mulai mengalami apa yang namanua naik gunung. Untungnya, sebelum pendakian gua sudah latihan fisik sekitar dua minggu sebelum, jadi tidak terlalu payah di saat mendaki.
moment trakking |
Dulu gua selalu berfikir ngapain sih naik gunung, cape-cape, menyiksa diri, nanti hilang, dll. Hmmm, pandangan gua berubah sekitika saat gua mulai menapak kaki melewati kawah belerang dan puncak sesungguhnya di gunung Papandayan. Walaupun puncak gunung papandayan tak seindah gunung-gunung lainnya tapi sensasi mendakilah yang menjadi pengalaman.
Untuk mencapai puncak kita harus melewati hutan mati dari puncak hutan mati kita bisa melihat tempat camp.
Hutan Mati |
Setelah melewati hutan mati, kita akan menemukan ladang surga Edelweiss di Tegal alun.
Senja |
Ini cerita tentang seorang perempuan yang terjatuh.
***
Aku melihat perempuan itu berjalan terburu-buru dengan langkah-langkah yang lelah. Rambutnya tak bercahaya, lebih terlihat tak terururs dan bercabang. Wajahnya tidak gembira, tentu saja: Ada sesuatu yang dia sembunyikan di dalam dirinya menjadi beban bagi hatinya.
Rembulan tak bersinar di ujung jelaga
Pandangan semakin nanar, setengah terjaga
Rindu terhalang sekat harap yang terpatah
Kau tak hendak terikat, ringkihku terpapah
Hanya kau yang tahu caranya membuat diriku terluka
Dan hanya kau yang tahu caranya menyembuhkan hatiku
Senja tiada berjingga, terbenamkan luka
Kau mengimingi surga hanya untuk berduka
Kau pernah menjadi gemintang
Yang terpeta dan berpendar di hatiku
Mungkin masih meski perlahan meredup
Di sudut senja,
kau kantungi mentari untuk dirimu sendiri
Kau takut berjalan dalam gelap
Padahal aku takkan melepaskan genggam
Apa yang membuatmu begitu lirih?
Hingga menularkan perih
Bukankah kita bisa saling mengobati
Daripada saling meracuni?
Seperti angin topan yang sekejap membawaku
Terbang sangat tinggi, terlalu tinggi
Seketika itu pula kau menjatuhkanku..
don't forget to take pictures! :) |
don't forget to take pictures! :) |
Kerjaan gua yang alay disini cuma foto-foto alias selfi.
Narsis dulu bisa keles :) |