Ini tentang kisah kehilangan. Ketika kau mendapati separuh hatimu kosong dan merapuh. Atas nama ketidakpercayaan, kita telah saling mengucapkan selamat tinggal.
Ketika tak ada lagi yang bisa kau percaya, ikuti kata hati. Begitu seharusnya, bukan?
Dan, hati ini membawaku kembali kepadamu. Tapi, kau tak lagi berada di tempat kita dahulu. Apakah kau telah menemukan separuh hati lain-- selain hatiku?
~~dan~~
Satu hal yang ingin kutanyakan kepadamu sejak lama,
bagaimana mungkin kita saling jatuh cinta, namun ditakdirkan untuk tidak bersama?
Aku dan kamu tidak bisa memaksa agar kebahagiaan berlangsung selama yang kita inginkan.
Jika waktunya telah usai dan perpisahan ini harus terjadi, apa yang bisa kita lakukan?
Masihkah ada waktu untuk kita bersama,?
JIka memang kamu harus pergi, berilah aku waktu sedikit lebih panjang untuk menikmati
saat-saat terakhir bersamamu. Meski tidak lama, hanya sebentar, seperti senja yang senantiasa
kamu lukis, atau seperti ciuman pertama kita yang ragu-ragu. Berilah aku waktu sedikit lebih panjang
untuk memelukmu, karena aku belum mengungkapkan seluruhnya yang ingin kukatakan kepadamu.
Ironis,. Kamu berkata “Aku sayang kamu” tepat pada saat kamu harus meninggalkanku.
Manusia itu makhluk fleksibel, yang pastinya punya potensi untuk berubah demi sesuatu yang lebih baik. Dan manusia memiliki ego yang berperan penting untuk mengubah fleksibelitas itu menjadi sebuah kekakuan.
Ya..., nggak ada yang bisa dirubah,.. yang ada hanya manusia yang nggak mau merubahnnya.
Justruuu di sinilah orang banyak salah persepsi. Mungkin banyak yang mengira, awal dari sebuah hubungan yang langgeng itu adalah pasangan yang mempunyai banyak sesamaan dalam hal karakter, minat, dan sebagainya.
Tapi... tahukah kalian?
Sebuah hubungan itu akan menjadi sangat membosankan karena tidak adanya perbedaan yang membuat hari-hari mereka jadi lebih variatif.
Bukan cinta itu indah karena ke-random-annya?~~
"Bila hidup memberimu dua pilihan yang sama-sama sulit untuk kamu pilih, satu-satunya hal yang harus kamu usahakan adalah membuat pilihan ketiga yang bisa kamu lakukan. Karena, apapun yang kamu lakukan asal sesuai dengan keinginanmu, itu lebih baik dari pada memilih dan menjalani hidup sebuah pilihan yang salah." :)
Hidup ini bagai skripsi... banyak bab dan revisi yang harus dilewati. Tapi akan selalu berakhir indah.. bagi mereka yang pantang menyerah..