Apa yang akan kalian investasikan jika mempunyai uang lebih?
Dilansir Bright Side, perbedaan yang sangat bertolak belakang ini menjadi topik menarik untuk dibahas. Generasi muda selama ini dianggap sebagai kaum millenials dengan pola pikirnya yang lebih mengedepankan masalah gaya hidup.
Namun, bukan dipamerkan dalam bentuk sebuah investasi apartemen, rumah atau mobil, mereka lebih senang untuk membangun bisnis seperti clothing line ataupun startup yang dianggap lebih menjanjikan.
Kenapa fenomena ini bisa terjadi?
Beberapa sosiologis mengatakan jika generasi muda zaman sekarang lebih sering menderita krisis keuangan. Alasan lainnya adalah karena mereka mempunyai nilai dan pandangan lain tentang masa depan.
Para anak muda saat ini lebih mempertimbangkan makna sukses yang sebenarnya. Kesuksesan menurut mereka adalah tidak perlu membeli properti melainkan cukup menyewa.
Selain itu, investasi dalam hal travel atau melalukan olahraga ekstrem, serta membangun startup jauh lebih menguntungkan. Semua investasi tersebut mempunyai nilai lebih dari sekadar investasi properti.
"Kenapa harus membeli mobil jika kamu bisa naik taksi?"
"Kenapa kamu harus membeli rumah di sebuah pulau yang sangat indah jika kamu bisa menginap di airbnb, Traveloka, atau pegi-pegi?"
Pemikiran inilah yang sering menghinggapi kawula muda saat ini. Mereka berpikir jika tinggal di sebuah tempat tidaklah permanen karena mereka bisa berpindah kerja kapan saja, sehingga memerlukan tempat tinggal baru yang dekat dengan kantor.
James Hamblin, seorang kolumnis The Atlantic, menjelaskan jika saat ini menghabiskan uang dan mencari pengalaman baru dalam banyak hal lebih menguntungkan dan menyenangkan dibandingkan dengan membeli sebuah barang baru.
Pengalaman akan membawa seseorang pada sebuah momentum yang tak ternilai harganya. Mempunyai banyak teman juga menjadi alasan kenapa anak muda senang mencoba hal baru.
Membeli sebuah barang baru seperti mobil atau properti kini dianggap sebagai hal yang mengkhawatirkan mengingat para generasi muda berpikir jika harga jual barang tersebut akan cepat turun dalam waktu ke waktu. Sedangkan memiliki nilai dari sebuah pengalaman baru tak akan pernah turun.
Sumber: https://kumparan.com
0 komentar