SELAMAT DATANG 2015

By ara - 1/11/2015




Halo teman-teman..

Maaf akhir-akhir ini agak malas ngeblog. Pasalnya waktu gue bener-bener habis buat ngerjain laporan magang di weekdays, dan ngabisin nonton film korea di weekend. Praktis, kepala gue keperes abis-abisan buat nulis dan nonton film. So, ide buat ngeblog kadang numpang lewat doang, karena stamina buat nulis udah keburu abis.
By the way, taun baru udah mau lewat ini..  Kalian udah nyiapin apa aja? Mimpi baru? Semangat baru? Pacar baru? Judul Skripsi?  Kendaraan pribadi? Minyak wangi? Atau nggak nyiapin apa-apa karena nggak punya pasangan sehati? Oke.. Mari kita renungkan dulu makna tahun baru.
Setiap pergantian tahun, selalu ramai suara ledakan kembang api, pawai kendaraan bermotor, maupun pesta terompet. Kira-kira kenapa orang-orang melakukan hal itu ya?

Dari pengamatan gue, ada 2 tipe orang yang merayakan tahun baru:
A. Orang yang merasa layak merayakan pergantian tahun karena dia merasa cukup sukses menjalani tahun sebelumnya.
B. Orang yang merasa mendapatkan harapan baru di tahun yang baru, setelah banyak kegagalan yang dia terima di tahun sebelumnya.

Nah, lo masuk yang mana?


Saran gue, kalo bisa kita semua termasuk dalam golongan orang "A" di atas. Di mana setiap kita merayakan tahun baru, artinya kita merayakan sebuah kesuksesan. Bukan cuma mencari pengharapan tanpa menyesali kegagalan yang sudah kita ciptakan.

Kalo gue, lebih suka menyikapi tahun baru sebagai batas dari target hidup tahunan yang gue ciptakan setiap tahun. Sudah berapa banyak yang gue wujudin, dan berapa banyak yang masih susah buat didapetin. Dengan kata lain, event tahun baru adalah waktu yang pas buat mengintrospeksi diri, agar nggak lupa diri. Zaman gue remaja, tahun baru hanya berarti sebagai waktu yang tepat untuk hura-hura, merayakan sesuatu yang belum gue tahu gunanya apa.

Nah, untuk orang-orang di golongan "B", buat gue mereka adalah laskar pemimpi. Setiap tahun mereka bikin target baru, tapi semangat berjuangnya cuma bertahan seminggu. Misal, targetnya tahun depan harus langsing. Minggu pertama rajin fitness dan diet, minggu kedua udah males fitness dan masih nyoba diet, di minggu ketiga mereka udah berenti fitness dan diet, lalu mikir "Aku mau tampil apa adanya ah~". Iya, resolusi tahunannya bertahan kurang dari sebulan. Dan sayangnya, hal itu terulang setiap tahun.

Kadang tanpa sadar, kita ini jadi manusia yang terlalu sering berharap, tapi jarang berusaha. Akhirnya yang kita petik cuma kecewa. Lalu menyalahkan nasib karena tak pernah memberi apa yang kita minta. Padahal, gue percaya bahwa nggak ada mimpi yang terlalu muluk, yang ada cuma usaha yang kurang keras. Kita kadang haus motivasi, tapi terlalu malas untuk beraksi. Itulah kenapa, om Mario Teguh masih laris di negeri ini. Mimpi tanpa aksi, namanya angan-angan. Nggak bakal jadi kenyataan.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar