Hitam adalah gelap yang penuh dengan kepekatan.
Yang tak membiarkan warna lain tampak di atas permukaannya.
Ia warna yang kuat dan penuh percaya diri.
Ia menjanjikan begitu banyak perlindungan.
Ia adalah hitam yang melambangkan perasaaan berduka dan hitam yang menimbulkan perasaan tertekan..
Disini aku. Ya, masih disini. Harumnya dari kejauhan dan Tetesan air hujan masih terus membasahi dedaunan.
Jika segala tentangmu memang harus dilupakan, aku ingin melakukannya pelan-pelan. Seperti seorang lelaki yang melepas kekasihnya di stasiun kereta, dengan lambaian dan deru lokomotif yang berjalan perlahan. Maka jika mataku menjadi berkaca-kaca memandang rambutmu yang murung, hingga mengaburkan cara pandangku tentang kenyataan, aku bersedia memejamkannya: Untuk kubasuh pipiku seperti puisi-hujan membasahi tanah-pagi.
Ini lebih sakit ketika aku masih bersamamu. aku hanya melihatmu dari kejauhan dan menyapamu ketika ada perlu. Aku agak terheran-heran melihat tingkahmu yang sebenarnya tidak dewasa.
bayangkan saja kami satu kelas dan kami hanya berbicara seperlunya dan sesingkatnya. aku tak mengerti ini!
Jika kami berhadap-hadapan kami hanya bisa membisu dan seolah-olah tak ada orang disana.
aku berfikir mungkin setelah hubungan kita berakhir, kita masih bisa berbicara layaknya seorang teman atau sahabat, tapi dia masih yang dulu.
aku tidak berbicara soal ego tapi kenyataannya..
aku selalu memulai, selalu menyapanya, dan selalu mendapatkan rasa acuhmu.
aku tak ingin selalu ingin disalahkan.
Kalau tau seperti ini, aku lebih baik tak mengenalmu. aku tak tahu kepribadianmu dan tak akan memasuki duniamu. tapi aku sudah terlanjur lebih dulu mengenalmu, dan aku tahu kamu, siapa kamu, dan bagaimana duniamu.
Aku berharap semoga setelah aku tidak bersamamu lagi, kamu bisa lebih peka, dan curahkan semua kasih sayangnya untuk dia yang kau cintai.
Demikianlah aku selalu mencintaimu, jauh, sejauh kepergianmu. Bagai doa yang kupanjatkan setiap hari agar takdir menghancurkan lantai waktu dan Tuhan tak memberiku kesempatan untuk pernah mencintaimu.
0 komentar