Keputusannku

By ara - 3/28/2013

Sedikit rasa hampa, ada yang hilang sekejap seketika. mungkin ini yang terbaik buatku, atau mungkin ini bukan yang terbaik. 3hari lalu aku sudah memutuskan untuk berpisah dengan dia, dia yang ku cintai selama ini, dia yang ku sayang selama ini, dan dia yang selalu  temaniku selama ini.

mungkin ini resikonya.
aku yang memulainya dan aku juga yang mengakhirinya.
tak banyak kata ketika ku mulai mengakhirinya.
dan entah di dalam fikiranku apa yang membuat ku bertingkah seperti ini.
mungkin hanya jenuh, 
atau mungkin hanya bosan.
atau mungkin aku tidak bahagia.
atau mungkin aku tidak nyaman.
bukan karena orang ketiga.
jujur aku sayang kamu.
jujur aku cinta kamu.
tapi aku harus apa?

Jika kukatakan aku selalu mencintaimu, sesungguhnya aku berbohong:
Kadang-kadang aku membencimu. Tetapi, apa bedanya? 
Benciku selalu membuatku semakin mencintaimu. 
Bagiku, mencintai atau membencimu hanya semacam cara agar kamu selalu ada dalam diriku.
Dengan mencintaimu, kau selalu ada di hatiku. 
Dengan membencimu, kau selalu ada dalam pikiranku. 

aku tau apa yang kamu rasakan ketika ku katakan pertama untuk mengatakan aku ingin mengakhirinya.
aku tau kamu begitu sedih dan menderita.
aku lebih menderita ketika kamu acuhkan aku.

walaupun kini ku tak bersamamu tapi kadang-kadang aku suka diam-diam yang melihatmu, membuatku teringat semua kenangan selama ini.
aku tau sebenarnya kamu tidak ingin melihatku lagi, atau mungkin kamu sudah membenciku atau mungkin kamu melihatku sebagai orang jahat.

Barangkali ia memang sederhana, sesederhana senyummu saat membaca kalimat-kalimatku yang tengah kau baca; Semoga cukup bermakna. 

Sambil dengerin lagunya ya :D


coba tanya hatimu sekali lagi
sebelum engkau benar-benar pergi
masihkah ada aku di dalamnya
karena hatiku masih menyimpanmu

kisah kita memang baru sebentar
namun kesan terukir sangat indah
ku memang bukan manusia sempurna
tapi tak pernah berhenti mencoba

membuatmu tersenyum
walau tak pernah berbalas
bahagiamu, juga bahagiaku

saat kau terlalu rapuh
pundak siapa yang tersandar
tangan siapa yang tak melepas
kuyakin aku...

bahkan saat kau memilih
untuk meninggalkan aku
tak pernah lelah menanti
karena ku yakin kau akan kembali

ada engkau dalam setiap doaku
sungguh aku rindu berbagi tawa
kini kita tidak lagi menyapa
biarlah hanya dari kejauhan

melihatmu tersenyum
walau tak pernah berbalas
bahagiamu, juga bahagiaku

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar