Melamar Pekerjaan

By ara - 2/12/2016



Tapi sesusah-susahnya kerja, ternyata ada yang lebih susah, yaitu nyari kerja.

Ini yang gue alami dalam hidup, setelah lulus kuliah maka disitulah dunia sesungguhnya. Memang yang orang bilang mencari pekerjaan itu sungguh sulit.  Gue udah berkali-kali mencoba mencari pekerjaan yang gue inginkan. Melamar sana sini, ikut Job Fair, buka lowongan di Jobstreet, minta link dengan teman apakah ada lowongan kosong dikantornya.

Hampir semua nya di tolak dan bahkan udah sampai tahap akhir ternyata gue belum bisa memenuhi kualifikasi dari perusahan itu. Ya.. memang rasanya sakit kaya di PHP ini dan berubah menjadi Baper, tapi apa daya kita hanya bisa berdoa yang terbaik.

Sempat gue berputus asa karena tidak ada pekerjaan yang kunjung bisa gue dapatkan dan gue bertanya-tanya pada diri sendiri;

"Apa yang salah ?"
"Kenapa bisa nggak lolos ?"
"Bagaimana bisa ini terjadi lagi? "
"Mengapa ini bisa terjadi pada ku ?"
"Dimana lagi gue bisa dapetin pekerjaan?
dan masih banyak lagi pertanyaan yang sebenernya pasti membutuhkan jawaban ilmiah.

Tidak terlepas dari itu, akhirnya gua mencoba bertanya kepada teman gue, sebut saja namanya Parjo dalam pertanyaan itu gue bertanya;
"Kenapa ya Parjo gue nggak lolos seleksi interview, sekalinya sudah lolos tahap interview gue bukan kandidat yang terbaik ?"
"Kenapaaa ????"
"Usaha gue kurang? Kenapa doa gue belum terkabul?

Saat gue bercerita sama parjo sambil menangis terseduh-seduh, dia cuma bilang;
"Nggak ada yang salah, cuman tertunda.. Tuhan kan tau yang terbaik buat kita, kalau misalnya loe doa nya belum terkabul berarti ada 3 kemungkinan.. Pertama doa loe masih tertunda, Kedua doa loe digantikan dengan yang lebih baik, dan Ketiga doanya loe disimpen diakhirat sana dan pasti sangat banyak gantinya..

Setelah parjo bilang gitu, tangisan gue mereda. Yaa.. nggak lama akhirnya gue dapat pekerjaan walapun cuma sebagai IT kontrak disalah satu perusahan BUMN. Tapi gue sudah bersyukur, sembaring mencari pekerjaan yang lebih baik disini gue bisa mengambil ilmu yang gue petik dari setiap harinya.. Apapun kerjaannya, semua punya bagian yang susah tidur.


Kadang sa’at kita bekerja, kita terbenturan dengan pilihan:

- Kerjaannya enak, Temannya enak, Gajinya enak tidak.
- Gaji enak, Temannya banyak, Kerjaannya tidak enak.
- Gaji banyak, Kerjaannya enak, Pertemanannya enak-enak tidak.

Kalo udah terbentur dengan pilihan yang kayak gitu, Gue bakal milih: Gajinya banyak, temannya enak, kerjaanya enggan. Kenapa? Karena seberat apapun kerjaannya, kalo dijalan-jalani bareng orang-orang yang menyenangkam, pastinya juga nggak bekal terasa berat bebanku meninggalkanmu , kan?

Kalo kalian sudah bisa menentukan pekerjaan mana yang mau kalian ambil, sekarang tinggal gue bantai kalian biar keterima kerja di sana.

Belajar Nulis Suratan Lamaran
Ini adalah langkah pertama, namun kepentingan bagi kalian yang mau mendapatkan pekerjaan. Surat lamaran yang kalian tulis dengan cat tembok dan tinta darah merah itu yang menentukan kalian layak di interview atau tidak.

Penggunaan bahasa yang baku dan benar adalah salah satu factory penentu surat lamaran kalian bakal diterima atau tidak. Sebagai contoh, jangan menggunakan bahasa yang kayak gini:

pic taken from: tweet @cherlychibi

Kalian boleh numis suratku itu lamaran yang kayak gitu kalo perusahaan yang kalian lamar adalah perusahaan penagih harta warisan.


Pelajaran Tentangan Interview Kerja
Interview kerja itu bakal beda sana interview-interview PDKT yang pernah kalian liahat di FTV tipi-tipi. Nggak bakal ada pertanyaam semacam, “Berapa lama anda menjomblo? Mantan anda masih sering menghubungi? Bagaimana perasaan anda jika mantan anda mengajak anda balikan Adakah firasat sebelumnya bahwa anda akan diterima lagi sebagai pacar terindah?”

Interveiw kerja biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan wajar dan pertanyaan-pertanyaan jebak an. Contohnya:

- Apa yang anda tau mengenai perusahaan ini?
- Apa motivasi anda kerja di perusahaan ini?
- Kenapa anda merasa pantas kerja di sini?

Hati-hati dengan hati jawaban yang berikan bakal kalian, karena dari jawaban kalian, sang HRD bisa mengerti bola pikir kalian.


Pastikan Memilih Pekerja Yang Memang Dikuasai
Melamar sebuah pekerjaan karena gajinya gede, tapi nggak punya skill di bidang itu, pastinya bakal sia-sia . Kemungkinan besar udah ditolak di proses penyaringan pelamaran, terus kalaupun lolos, paling juga tidak akan bertahan lama di pekerjaan itu. Kenapa? Karena siapa yang mau membayar orang tanpa skill dan gagal membereskan pekerjaan karena kurangnya pemahamannya.


Kelola Blog dan Social Media
Mungkin sebagian dari kalian nggak nyadar bahwa banyak perusahaan yang sekarang juga memanfaatkan social media. Perusahaan itu bisa menembak atau bahkan menyimpulkan sifat kalian dari apa yang kalian tulis diinternet . Misal kaliam suka update status ngomel-ngomelin tentang boss, tentunya kalian akan dianggap sebagai makhluk yang passive-aggressive, alias beraninya kalo di belakang doang.

Selain menjebak-njebak karakter kalian, perusahaan yang kaliam lamar itu tentunya bisa mencari info tentang masa lalu kalian. Misal kenapa kalian resign dari perusahaan sebelumnya, punya banyak musuh nggak, atau pernah bermasalah dengan hakim atau nggak. bahkan sampai mantan kalian ada berapa, Semua bisa dicari di Internet.

So, kelola blog dan social media dengan sebaik mungkin, agar perusahaan yang kepo tidak menemukan hal-hal buruk dari kalian. Tingkatkan kreativitas dalam menulis di blog, sehingga perusahaan akan memberikan nilai plus bagi kalian karena kalian masih mau berkreasi di tengah keisbukan kerja.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar