Pandangan Orang Dewasa Tentang Asmara
Pagi ini gua baca artikel disalah satu favorite blog yang gue
kagumi (Bang Alit) dan selalu jadi motivasi dari tulisan tulisan gua dan gue
akan mengambil beberapa kata kata yang menurut gue pantas untuk kalian baca.
Gue udah gagal menjalin hubungan bersama 3 orang, dan
beberapa pdkt Endingnya selalu berakhir tidak bahagia.
Dan akhirnya gue masuk ke fase dewasa yang intinya,
"The more you get old, the more you hate bullshit". Nah.. Gue di fase
itu, gue benci basa-basi. Gue udah bosan dengan lingkaran setan:
Kenalan-PDKT-Pacaran-Ilfeel-Putus-Kenalan lagi, gitu terus
sampe sapi bisa kayang.
Adaptasi adalah hal yang tidak mudah dan melelahkan. Harus
membuka diri lagi kepada orang baru, harus menceritakan pengalaman yang sudah
terlalu muak untuk diceritakan ulang, harus mengenal keluarga si pasangan baru
lagi, membuka hal-hal paling memalukan dari dalam diri kepada pasangan baru
lagi agar dia bisa mengerti. Capek! Dan bagian paling menyebalkan adalah, hal
itu buang-buang waktu.
Kadang remaja pada salah paham, mereka ngira orang dewasa
itu membosankan atau nggak asik. Gue lurusin dulu yah.. Orang dewasa itu masih
asik kok, tapi sekarang mereka udah nggak mau lagi asik dengan cara remaja yang
penuh basa-basi.
Orang dewasa udah nggak suka saling muji, saat nggak ada
yang layak dipuji. Orang dewasa nggak mau ngasih harapan palsu bakal dateng ke
acara tertentu di saat mereka memang nggak bisa dateng ke acara itu. Orang
dewasa nggak akan buang-buang waktu untuk melakukan hal yang mereka tidak suka.
Kejujuran semacam itu kah yang kadang kalian anggap sebagai
"ketidak-asikan"?
Nggak apa-apa dibilang nggak asik, setidaknya orang dewasa
sudah bisa membedakan mana yang diinginkan dan mana yang dibutuhkan. Setidaknya
dengan begitu, orang dewasa tau mana yang perlu dilanjutkan, dan mana yang
perlu ditolak mentah-mentah dari awal.
Loh? Apa asiknya bisa membedakan mana yang diinginkan dan
mana yang dibutuhkan?
Gue bakal jelasin di bawah.
Yap, pengalaman-pengalaman ditolak itu bikin gue mikir bahwa
ada banyak miskonsepsi tentang cara pemilihan pasangan yang dilakukan
orang-orang. Nah, gue mau bahas dari segi cewek dan cowok nih. Kita mulai dari
cewek:
1. Doyan Gombalan
Sesuai pengalaman gue, sebagian cewek lebih mudah hanyut
kepada cowok yang doyan muji mereka dibandingkan memberikan perhatian yang
lebih nyata. Sebagian cewek lebih mudah tertipu oleh kata-kata dibanding
memperhatikan perbuatan orang yang berkorban untuknya. Sebagian cewek lebih
memilih cowok yang memberikan bunga mawar nan cantik kepadanya, dibandingkan
pria yang memberikan jaket di saat suhu dingin melanda.
Faktanya, memang sebagian cewek lebih mudah jatuh cinta
kepada cowok yang bilang, "Cuma kamu cewek di Bumi ini yang aku cinta.
Bagiku, kamulah pusat dunia. Tanpa kamu, aku merasa bagai biji tanpa batang,
nggak guna".
Dibandingkan cowok yang bilang, "Aku punya banyak
prioritas dalam hidup, salah satunya adalah kamu, tapi kamu bukan yang pertama.
Yang lebih utama adalah karier dan keluarga". Gue yakin sebagian cewek
bakal komentar, "Dasar cowok nggak romantis!" saat dikasih pengertian
semacam itu.
Tapi sebagian cewek emang nggak nyadar bahwa gombalan atau
pujian itu hal yang terlalu murah untuk didapatkan. Seorang cowok brengsek bisa
ngegombalin 4, 5, atau 6 cewek berbeda dengan gombalan yang sama atau bahkan di
kurun waktu yang sama.
Sedangkan perbuatan nyata meski tanpa kata cinta, adalah hal
termewah yang bisa didapatkan wanita. Karena dibalik setiap usaha seseorang,
pastinya ada pengorbanan yang dia lakukan, dan pengorbanan itu tak bisa
diuangkan.
Nah, orang yang mencintai dengan cara MELAKUKAN SESUATU itu
nggak gampang. Hal itu menghabiskan waktu dan energi lebih banyak dibandingkan
cuma menggombal. Makanya, tukang gombal lebih gampang selingkuh sama
cewek-cewek polos pecinta gombalan karena hal itu nggak melelahkan. Sedangkan
cowok yang lebih suka memberi perhatian nyata, nggak bakal kuat membahagiakan
lebih dari satu wanita di kurun waktu yang sama. Karena lagi-lagi, itu adalah
aktivitas yang melelahkan.
Rumusnya, banyak muji = banyak bohongnya. Banyak janji =
banyak ingkarnya.
So girls... Masih doyan gombalan kah?
2. Doyan Cowok Yang Selalu Romantis
Sebagian cewek emang suka dipuja.. Suka banget dikasih
kejutan. Ya, sebagian cewek sangat menginginkan kisah cinta yang mereka alami
itu bakal seindah cerita di film romance favorit mereka. Padahal hidup itu
nggak bisa selalu romantis, bahkan lebih banyak realistis. Iya, aspek hidup
yang bakal dihadapi berdua itu nggak cuma soal cinta. Hidup perlu uang, perlu
makan, perlu tempat tinggal, dan itu semua nggak bisa ditebus dengan cinta
doang.
Cowok yang bertanggungjawab cenderung membagi-bagi fokus
hidupnya kepada banyak hal, untuk mengimbangkan semua aspek hidupnya. Itulah
kenapa, mereka cenderung sibuk dan cuek sama pasangan di saat mereka sedang
mengusahakan kehidupan yang lebih baik. So, mereka mungkin bakal romantis di
saat tertentu. Jadi jangan harapkan pria bisa romantis setiap hari seperti saat
kalian masih pacaran dan belum bisa ngasilin duit sendiri.
Pria yang doyan selingkuh itu biasanya pengangguran. Karena
dia punya banyak waktu luang dan energi yang tersisa. Sedangkan orang sibuk
ngapain selingkuh? Satu pasangan aja jarang disentuh.
Sedangkan cowok:
1. Anti Cewek Matre Tapi Aslinya Minder
Diminta bayarin makan malem doang, udah nuduh pacarnya
matre. Ditanya udah punya apa buat modal nikah, langsung nuduh pacarnya matre.
Pacar minta pulsa saat ditangkap polisi, langsung nganggep matre.
Cowok-cowok minder kayak gini yang perlu belajar lagi
artinya matre dan realistis. Kalo lo ninggalin cewek yang menanyakan jaminan
masa depan, artinya elo cowok yang minder sama masa depanmu sendiri. Bahkan
sangking takutnya sama masa depan, elo sampai ninggalin orang yang mengingatkan
soal masa depan.
Cewek yang menanyakan jaminan masa depan itu bukan matre,
tapi realistis. Cewek matre itu adalah cewek yang udah minta dibiayain segala
keinginannya di saat dia belum jadi apa-apa.
Cewek realistis wajar dong mempertanyakan jaminan masa
depan, dia kan kelak juga bakal jadi partner dalam hidup. Dia perlu tau gaya
hidup macam apa yang akan kalian jalani, sehingga dia bisa mempertimbangkan,
dia bisa menyesuaikan gaya hidup itu atau nggak. Dia bisa menyarankan, lo perlu
berjuang lebih keras sebelum nikah atau nggak.
Gue percaya, wanita baik itu akan rela untuk hidup menderita
sama pria yang dicintainya, tapi pria baik tidak akan rela membiarkan wanita
yang dicintainya hidup menderita. Think about it~
2. Fisik Adalah Segalanya, Tapi Pengin Bahagia
Sebenernya nggak cuma cowok sih, sebagian cewek juga begitu.
Malah, sebagian manusia pengin punya pasangan yang cakep, atau rupawan. Tapi
apakah memang itu yang dibutuhkan?
Kadang dalam memilih pasangan kita lupa membedakan mana
keinginan dan mana kebutuhan, sampai akhirnya mendahulukan keinginan dibanding
kebutuhan, yang berujung pada kegagalan hubungan.
Contohnya gini, keinginannya punya pasangan yang cakep, tapi
kebutuhannya punya pasangan yang selalu perhatian. Sayangnya, pasangan yang
perhatian ini nggak memiliki tampang yang cakep. Dan anehnya, sebagai manusia
kita kadang malah memilih orang yang tampangnya cakep dibanding orang yang
bertampang biasa aja namun bisa ngasih perhatian.
Nah, di titik ini artinya kita sudah mendahulukan keinginan
dibandingkan kebutuhan. Akhirnya pun bisa ditebak, hubungan itu nggak bakal
bertahan lama karena apa yang kita butuhkan nggak ada di dalam orang yang udah
dipilih berdasarkan keinginan itu. Ya, tanpa perhatian, kita nggak bisa nyaman
meskipun pasangannya rupawan.
So, dari point ini, gue mau menyarankan, "Jangan cari
pasangan berdasarkan apa yang lo MAU, tapi yang lo BUTUH. Lo bisa bosen ama
yang lo MAU, tapi lo nggak bisa lepas dari KEBUTUHAN".
Yap.. Segini aja, biar pikiran
lega dan nggak disesakin oleh ide-ide yang gue tumpahin di postingan ini.
Semoga berguna!
0 komentar