Pengalaman kerja di PLN Sebagai Mitra Kerja

By ara - 2/03/2017

Pengalaman kerja di PLN Sebagai Mitra Kerja



Kalian mungkin sudah mengetahui fakta ini: 70% karyawan tidak begitu bahagia dengan pekerjaannya. Namun meski benci, mereka takut keluar dari pekerjaannya.


Gue nggak bohong sama kalian semua, Jujur setelah gue lulus dari kuliah dan mengalami Quarter Life Crisis (krisis hidup seperempat abad) hampir saat ini. Well, gue disini bakal cerita semua nya..


Setelah gue lulus kuliah gue mulai bekerja di salah satu perusahan milik BUMN yaitu PLN, siapa yang nggak tau PLN perusahan yang bergerak bidang listrik. Yaa.. singkat nya, waktu itu gue masih jadi pengangguran selama 3bulan dan ikut sana sini job fair sampai akhirnya teman satu kelas gue sebut saja namanya Pota ngajak gue buat join ngerjain project di PLN.

"Nahh.. Kebetulan nih ada yang nawarin kerjaan, ambil dulu lahh sambil mencari kerjaan yang lebih baik....."
"Lagian juga susah nyari kerja kalau nggak ada orang dalam, atau nggak pinter pinter banget kaya Albert Einstein..." Gue sambil ngomong sama rumput tetangga.

Nggak lama setelah itu gue langsung meng-iya akan tanpa fikir panjang. Gimana nggak tergiur dengan gaji yang gede dan kerjaan santai. Nggak santai santai amet sih kaya loe lagi boker. Waktu itu gue nego gaji dengan orang yang punya project sebut saja namanya Dodi.

"Gimana kalian setuju nggak?"
"Kalian akan di kontrak 6bulan setelah itu kalian akan kembali di kontrak"
"Jadi gaji kalian dibayar per-project. kalau kalian bisa ngerjain banyak project kalian bisa dapat 50juta berdua. Coba kalian pertimbangkan baik baik dulu. Durasi pengerjaanya seminggu." Dengan penuh harapan tinggi Dodi bilang ke gue dan pota.

Oke.. setelah gue bernegosiasi dengan kepala suku akhirnya gue mulai lah masuk kerja mengikuti jam kerja disana. Hampir 2 bulan gue disana, akhirnya gue mendapatkan gaji pertama gue sebesar 3juta walapun kecil ya namanya juga usaha ya.

Lanjuttt....

Setelah memasukin bulan ke-3 dan ke-4 gue mulai merasakan aura aura kegelapan. Sekitar 10juta gue bisa mengantongi besar.. Etssssssssssss... ada tapi nya lhoooo.. Gaji gue yang 10juta itu di bayar per2bulan lhoo.. artinya gue sebulan bisa dapat 5 juta. Yappp 5juta itu belum sepenuhnya uang yang dikasih. 5juta di potong 1.5juta sooo, uang gue yang di dapet cuma 3.5juta ya.. Janji Dodi sebagai kepala suku itu yang hanya iming-iming..  Hikss.. sedih yaa.. tapi gue bersyukur lahh

Memasukin bulan ke-5 dan ke-6 adalah masa masa tersulit dan ter ketir... Well akhirnya gue bisa dapet gaji 52juta.. Gokil ya.. Tapi balik lagi nihh, 52juta ini ada potongannya. Gue harus bagi uang itu ke masing2 orang ya terutama pota dan rekan gue satu lagi.

Tapi yang namanya uang ya cepet aja habis nya gue juga heraaan yaa, ya gimana nggak habis toh uang ini baru turun setelah 3bulan kerja. Wkwkwkwk.. jadi ya intinya sama aja kaya gue gajian perbulan tapi dibayarnya pertiga bulan.

Belum lagi setelah masa kontrak gue kelar, harus memperpanjang masa kerja gue disana sambil gue mencari lagi. Nahh masa kontrak ini kelar gue harus bergabung bersama IT Consultan (ibaratnya join lah ya). Ribet yaaaa.. Gue aja ngerasa kok gini amett..

Well, Gue Kerja di PLN selama 1tahun dengan 6bulan join dengan IT Consultan, Yap cukup dengan masa waktu segitu gue mulai resign dan keluar. yaialah orang kontrak gue juga sudah habis.

Kenangan gue disana nggak semulus ketek Kim Kadashim.. Yang namanya pemerintahan pasti birokrasi nya lama, mulai dari ngurus keuangannya sampai kerja yang santai dan kadang magabut everytime. Ya begitulah singkat cerita gue kerja di PLN, kalau kalian bilang itu enak ya mungkin itu untuk bagian karyawan nya tetapi untuk seorang mitra kerja yang bekerja di PLN itu sungguh sangat menyiksa. Tetapi balik lagi kediri kalian masing-masing.

Jika saat ini loe sedang menghadapi krisis seperempat abad ini, dijalani saja ya guys! Tenang dan lakukan yang terbaik. Kalau sudah tiba waktunya, pasti ada pelajaran yang bisa kamu dapatkan kok dari pengalaman ini.




  • Share:

You Might Also Like

0 komentar