Traveling Gunung Slamet Gokil !

By ara - 4/06/2016


Ini adalah pengalaman yang paling menantang. Baru kali ini gue pergi naik gunung tepatnya ke Gunung Slamet di Jawa Tengah dengan ketingggian 3428 Mdpl, gunung yang paling tertinggi di Jawa Tengah.

Sempat agak sedih juga pasalnya sebelum posting cerita ini hasil foto dan semua memory, kenangan pada waktu di gunung hilang karena HP di jambret orang. Well, masih ada sisa beberapa foto untuk bisa di buktikan kalau gue pernah naik ke gunung Slamet.

Tepatnya tanggal 31 Desember 2015 gue bersiap pergi berlibur naik gunung bersama teman gue SMP namanya Lutfi, Gue nggak berdua saja dengan dia, Gue pergi bareng teman-teman kantor Lutfi yang semua jumlah personilnya sekitar 23 orang, sebagian pendaki umumnya pria dan hanya 3 orang wanitanya saja termasuk gue.

Persiapan berangkat dimulai pada hari Kamis pagi tepatnya pukul 07;00 tanggal 31 Desember 2015 di Grandwisata, sepertinya perjalan ini agak ngaret karena gue bersama beberapa pendaki dari bekasi menunggu bis dari jakarta hingga pukul 09;00. Belum lagi permasalahan pada bis yang tidak mau pick up kami di tempat tujuan awal. Yapp.. tujuan awal pickup kami di pintu keluar tol Grandwisata daerah Bekasi. Tapi kata pengemudi bis yang membawa penumpang di jakarta, mereka bila takut ada Dishub dan patroli tol yang berjaga akhirnya kita gue dan bersama yang lainnya mencari cara agar bis bisa pickup kami. Akhirnya gue bersama yang lain jalan melewati pintu tol Grandwisata namun apa yang disangka ternyata didepan kami sedang berjaga mobil Patroli Tol, itu yang membuat gue sempat binggung karena tidak mungkin kita berjalan melewati mobil Patroli Tol yang ada gue bisa kena masalah. Akhirnya gue bersama pendaki yang lain kembali pada posisi awal dan menunggu teman kami untuk menjemput dan membawa kami melewati jalan alternatif belakang tol. Kalau bisa di bilang gue kaya penumpang cabutan yang ada di pinggi jalan tol..

Nggak lama nunggu sekitar setengah jam di pinggir jalan tol, akhirnya bis datang dan bisa pick up kami ketempat tujuan. Perjalan kami menempuh 12jam lamanya, harusnya Jakarta-Purwokerto hanya menumppuh waktu kurang dari 8jam tapi kenapa bisa lama?
Yaaa.. bis yang gue tumpangi emang bukan bis pariwisata, bis yang gue tumpangin bis yang menarik penumpang jadi lama sampainya. Belum lagi di perjalanan sempat mengalami troble yaitu bis mengalami pecah ban, kemudian bis menarik penumpang dan ngetem. Itu yang membuat gue sebal karena estimasi waktu jadi sangat lama.

Akhirnya gue sampai deh tuh di terminal Purwokerto pukul 07;00 wib. Terminalnya sepi banget padahal malam tahun baru tapi nggak ada kegiatan di terminal bis Purwokerto. Gue fikir di terminal ada juga yang ngerayain tahun baru kaya ada yang main petasan , main kembang api, main bakar angkot, bahkan main cewek.. etttt yang ada makhluk gaib lagi ngerayain tahun baru.
Oiaa gue di terminal itu transit (gayaaaaa) bukannn.. gue di terminal ganti mobil jadi mobil bak (itu lhoo mobil kang sayurr) buat mengantar kami ke Basecamp.

Sebelum ke basecamp gue makan dulu, lumayan murah makanan disana makan ayam goreng.. PAS- Lah.. Pas harga, Pas rasanya, Pas Ayamnya masih hidup, Pas itu belum bayarrr..
Entah kenapa yang gue heran dengan Purwokerto, mungkin karena masih di daerah pedesaan kali ya, tahun baru disana sepi banget nggak ada itu yang main petasan di jalan, nggak ada itu yang main cewek dijalan.. Sepi lah pokoknya beda dengan ibukota Jakarta.

Well, sehabis gue makan malam gue langsung cusss ketempat basecamp untuk beristirahat dan memulai pendakian besok pagi tepat awal tahun 2016. Gue mendaki via jalur pendakian Bambangan.



Dari Basecamp ke Pos 1 (Pondok Gembirung) memakan waktu 2-3jam selama perjalanan masih santai karena masih melewati perkebunan warga serta lapangan, vegetasi didominasi hutan pinus. Gue sih masih bisa ketawa-tawa, masih bisa lompat salto bahkan jalan dengan tangan.

Dari Pos ke-1 sampai dengan Pos ke-2 (Pondok Walang) menempuh waktu 1,5 - 2 jam Trek lebih menanjak dari trek sebelumnya vegetasi hutan mulai rapat. Mmhhh disini gue udah mulai kepanasan karena baju yang gue pakai terlalu tebal, jadi gue mencari semak-semak untuk berganti baju menjadi lebih tipis.

Well, Pos ke-2 menuju Pos ke-3 (Pondok Cemara) kita bisa menempuh waktu 2 - 3 jam. Terdapat percabangan jalur dari pemalang sekitar 20 menit dari pos 2, Wahh.. gokil treking menuju ke pos selanjutnya jalur pendakian semakin menanjak jarang sekali mendapatkan bonus.

Kemudian dari Pos ke-3 menuju Pos ke-4 (Samaranthu) kita bisa menempuh jarak 1 - 1,5 jam. Saat gue mendaki gunung Slamet ternyata setiap pos sekarang ada warungnya, hanya saja tidak terdapat warung di pos 4 lah yang tidak ada warung. Jalur masih dalam suasana hutan. Yap di Pos 4 konon dikatakan Pos Angker, dari namanya "Samaranthu". Memang sih Gue tidak merasakan hal gaib di sekitar sini karena tenaga gue sudah mulai habis mendaki menuju pos 4. Pos Samaranthu emang tidak boleh di jadikan tempat camp karena dulu katanya disini tempat pintu dunia gaib brooo.. Gue sih percaya nggak percaya ya, balik lagi ke diri masing-masing broo.. Semua itu pasti ada penjelasan Ilmiahnya, Tapi gue emang melihat sebuah pohon yang bentuknya seperti pintu. Gue nggak yakin sih ini pohon emang sengaja di bentuk oleh tangan manusia apa karana proses pembentukan alam waktu masa lampau...



Well waktu gue melewati jalur ini gue sih berharap ini pintu menuju masa depan yang sukses bukan pintu alam gaib, kan nggak mungkin gue waktu lewatin ini tiba-tiba di depan gue, muncul makhluk astral pencari wanita jomblo yang berharapkan kepastian dari gue. Ehhh.. Gue sih nggak masalah ya mau tuh makhluk asral godain gue, mau colek-colek gue yang pasti gue berharap nggak menghina gue karena dicuekin pacar.
Bodo Ameeettt....

Wahhh gokil dari Pos ke- 4 menuju Pos ke-5 (Samyang Rangkah) untung namanya bukan Sayang Kamu, yang ada bisa bisa gue baper karena kesepian. Tapi selama naik gunung setiap nama pos nggak ada lho yang namanya itu Pos Cinta kamyuuu, Pos Kepastian, Pos PhP, atau Pos Yang dulu pernah ada.. Kan ribet juga kalo ada Pos dengan nama-nama percintaan. Durasi waktu yang ditempuh cukup singkat, HANYAAA.. HANYAAAA..Hanya dengan setengah jam sampai 1jam.. Hanya itu lhoo yang bikin kita kalo di sapa orang mulai emosi.. karena treking nya beuuhhhhh.. bikin napas loe kaya lagi dikejar-kejar mantan. Kalau perlu pengennya cepet sampai aja.. Dipos 5 lah gue membuka tenda menjual batu akik siapa tau babi hutan disini mau beli. Mhhhh.. yaa, di Pos 5 memang masih banyak babi hutan bukan babi ngepet. terdapat mata air juga kok arah kekiri sekitar 10 menit turun kebawah, bisa di minum dan digunakan untuk memasak, waktu kemarin gue kesana agak keruh karena musim kemarau bukan musim hujan.  Vegetasi mulai didominasi hutan lamtoro dan rawan badai. Bersyukur waktu gue kesana nggak lagi badai tapi lagi cerah jadi banyak bintang nya.


Setelah semalam beristirahat cukup panjang, Gue bersama para tim pendaki lainnya melanjutkan Pos esok pagi untuk Summit ke Puncak. Gue berangkat pukul 4 pagi kemudian sampai di Pos ke-6 yaitu Pos Samyang Kamu Bingitss.. hahahah bukan itu namanya , Yap namanya Samyang Katebonan durasinya memang singkat hampir sama dari pos ke-4 menuju pos ke-5 durasi waktu tempuhnya sekitar setengah jam sampai dengan 1 jam. Jalur masih berdebu selama musim kemarau, dan di dominasi hutan lamtoro,  dan sangat rawan badai.


Memang jarak dari Pos ke-5 sampai dengan Pos ke-8 menempuh waktu cukup singkat hanya setengah jam.

Dipos ke-6 menuju pos ke-7 masih sama dengan namanya Samyang kentut kamu , hahahaha.. Namanya Pos Samyang Kendit sekitar setengah jam sampai dengan 1jam. trekingnya terus menanjak dan jarang ada bonus tapi pemandangan sudah mulai terlihat baik kebawah maupun ke puncak. Karena didominasi dengan pohon-pohon pendek, pohon Lamtoro.

Hampir sama dengan pos ke-7, Pos ke -8 Samyang Jampang bisa gue sebut dengan Samyang itu Gampang, Jalur ini kita akan melewati jalan yang menyerupai lorong, didominasi bebatuan dan pasir dan masih di dominasi dengan pohon Lamtoro. Durasi waktu tempuh juga agak singkat hanya setengah jam jika jalan normal.


A photo posted by Tiara Rachmawati (@aiiarara) on

Pos 9 Pelawangan sekitar setengah jam dari pos 8. Dipos ini sudah mulai terbuka, bayas vegetasi hutan dan batu pasir, jalur didominasi batu dan krikil.

Yaaahhh ini lah Ending nya menuju Puncak. dari Pos Pelawangan menuju puncak memang sangat lama sekitar 2-3 jam. Kenapa bisa lama? Karena pada treking jalur menuju puncak mudah terjadi kabut dan badai, bahkan longsor krikil dan batu. Kalau bisa kalian jangan menggunakan sendal, treking batu sangat sulit sehingga bisa membuat kalian menjadi mudah terpeleset. Gunakan masker dan sepatu gunung.


Akhirnya kita sampai juga di puncak Gunung Slamet. Terharu banget karena proses untuk menuju puncak sangat lah sulit karena treking yang batu dan membuat gue harus memanggil awan kington.
Sampai Puncak gue langsung mengucap syukur karena gue masih bisa diberi keselamatan sampai saat ini dan nggak hanya mengucap syukur gue terus berdoa agar di tahun 2016 semua berjalan dengan lancar.




Setelah sampai di Puncak nggak lama-lama soalnya gue harus segera turun kembali ke bawah takut-takut terjadi hujan dan bisa membuat gue susah untuk turun karena medan turun dari puncak menuju pos 9 itu susah, Tapi gue berhasil kembali ke tempat camp dengan lari. Turun dari Puncak ke pos-9 gue guling-guling, di dorong, di jorokin, di lempar dan akhirnya gue sampai dengan cepat. sesampainya di tempat camp gue dan lainnya mulai memasak untuk menghabiskan makanan agar tas gue mulai ringan.

Begitu selesai gue mulai packing dan bergegas untuk menuju basecamp karena cuaca mulai mendung. Untuk turun nggak memakan waktu lama hanya sekitar 2-3jam untuk turun sambil berlari dan sesampainya di pos 1 gue mulai berharap ada seseorang yang menjemput dengan naik motor .
Ehhh memang rezeki anak soleh gue di tumpangin sama bapak bapak yang sedang pulang dari berladang menuju ke basecamp.

Yap begitulah cerita di waktu gue naik gunung Slamet. Buat kalian yang suka naik gunung share cerita kalian ya.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar