SANG PUITIS

By ara - 2/15/2013

Sebenernya gua bukan tipe orang yang puitis tapi gua suka romantis dan suka hal yang konyol bahkan gokil.. Entah kenapa semenjak begaul bahkan pacaran sama si Parjo gua jadi suka ikutan puitis, melankolis, bahkan telen koin. hahhaa.. Si Parjo suka bikin gua mesem-mesem kadang kesemsem sama aksi puitisnya.. 


Tapi kali ini gua yang bakal puitis, sebenernya gua gak jago-jago amet merangkai kata-kata kalo lagi gak galau, karna sekarang-sekarang aja gua lagi galau. Bagi gua merangkai kata-kata itu lebih sulit dari pada membuat hal konyol kaya godain pacar orang. Mungkin karna gua terlahir dijaman negara api. asal lu tau ya nilai bahasa Indonesia gua itu jelek banget bisa di bilang paling bagus 8 (sedikit merendah), itu juga gua bersusah payah mengoda guru supaya gua dapet nilai bagus. tapi apa daya nilai gua malah di buat kecil. #heiaaaak,,

Ini contoh lirik dan baik dari puisi gua yang sebenernya enggak bangget untuk di bilang puisi...
KEPADA KAMU

Dengan penuh kebencian
Aku benci jatuh cinta
Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu,
tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak
selalu menebak-nebak
Aku benci deg-degan menunggu kamu online . 
Dan di saat kamu muncul, 
aku akan tiduran tengkurap, 
bantal di bawah dagu, 
lalu berpikir, 
tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu, 
di seberang sana, 
bisa tertawa. 
Karena, kata orang, 
cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa. 
Mudah-mudahan itu benar.
Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya, 
menghapusnya, 
memikirkan kata demi kata. 
Aku benci ketika jatuh cinta, 
semua detail yang aku ucapkan, 
katakan, 
kirimkan, 
tuliskan ke kamu menjadi penting, 
seolah-olah harus tanpa cacat, 
atau aku bisa jadi kehilangan kamu. 
Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu. 
Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?
Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. 
Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri? 
Apakah kepalamu yang kamu senderkan di bahuku kemarin hanya gesture biasa, 
atau ada maksud lain, 
atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan penuh percaya diri?
Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, 
menjalar ke sekujur tubuh, 
dan aku merasa pasrah, 
gelisah. 
Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman, 
tanpa harus tidur. 
Cukup begini saja.
Aku benci ketika kamu menempelkan kepalamu ke sisi kepalaku, 
saat kamu mencoba untuk melihat sesuatu di handycam yang sedang aku pegang. 
Oh, aku benci kenapa ketika kepala kita bersentuhan, 
aku tidak bernapas, 
aku merasa canggung, 
aku ingin berlari jauh. 
Aku benci aku harus sadar atas semua kecanggungan itu…, 
tapi tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan, 
Hey! Ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common,
harus dimentahkan oleh hati yang berkata, 
Jangan hiraukan logikamu.
Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu. 
Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna, 
kamu bisa saja tanpa cela, dan aku, 
bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.
Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu. 
Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu. 
Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini; 
di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan
aku takut sendirian

Semoga kalian terhibur .. dengan kata-kata yang aneh yang sebenernya gak layak.. 

  • Share:

You Might Also Like

10 komentar

  1. ini mantra apaan deh ra? -_____-

    BalasHapus
    Balasan
    1. mantraaaaa bikin gilaaa sesorangggg .. ahahahha

      Hapus
  2. buahahahahahha.. pantes si malik parjo meleleh.... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. maliknya emang pernah meleleh?? dy mah gak pernah meleleh..

      Hapus
    2. seleranya tinggi tingkat dewa x ra akakaaaaka :D

      Hapus
    3. tingkat mahasiswa kere.. wkwkw :))

      Hapus
  3. pernah baca.
    ini punya raditya dika.kepada kamu dengan penuh kebencian
    ada di blognya die

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang ini katanya radit :D ahhahaha..

      Hapus